'Keong Racun' Lebih Booming daripada Lagu Saya

Jumat, 30 Juli 2010

Lagu Keong Racun Youtube menyita perhatian publik setelah dinyanyikan Shinta dan Jojo di Youtube. Bahkan, Dewi Persik mengakui lagu tersebut lebih booming daripada lagu barunya.

"Saya merasa lagu ini lebih booming karena menjadi pembicaraan masyarakat. Bukan karena lagunya yang bagus, tapi karena aksi mereka menghipnotis sehingga kita yang enggak tahu lagu Keong Racun, jadi tahu gitu lho. Lagu Keong Racun kan sudah lama keluar," ucap Dewi kepada okezone, Jumat (30/7/2010).

Belajar SEO Blogspot Dewi termasuk orang yang turut memburu video Shinta dan Jojo menyanyikan Keong Racun secara lipsync di Youtube. Mantan istri Saipul Jamil dan Aldi Taher ini bersyukur, berkat Shinta dan Jojo, lagu dangdut kembali terangkat pamornya.

"Paling tidak lagu dangdut booming lagi gara-gara dua anak ini. Belum tentu ada seperti ini karena jarang selebriti dunia maya, artis seperti kita aja belum tentu bisa booming seperti ini. Ini jalan dari Tuhan. Bentuk dari ketidaksengajaan karena kedua anak ini," paparnya.

Menurut Dewi, Shinta dan Jojo memikat perhatian publik dengan caranya sendiri. Tidak perlu berpakaian seronok atau gaya erotis, mimik wajah dua dara manis itu sudah membuat orang yang menonton senang.

"Mereka enggak usah pakai pakaian terbuka, yang seksi dengan gaya erotis. Hanya setengah badan saja kan. Tapi kecentilan dan kelucuan mimik muka mereka itu lho. Masyarakat geli. Bukannya geli karena enggak suka, tapi lucu dan tidak membosankan. Dari segi komersilnya ada," analisa Dewi.

Dengan meledaknya lagu Keong Racun versi Shinta dan Jojo, janda seksi ini mengaku ikut kecipratan berkahnya. "Walaupun bukan lagu saya, tapi saya kecipratan juga sebagai penyanyi dangdut," akunya.

Saat ini, Dewi tengah fokus dengan lagu barunya bersama bos Republik Cinta Manajemen (RCM), Ahmad Dhani. Dewi yang baru bergabung dengan RCM, langsung diajak duet Dhani di lagu Diam-Diam.

Presiden Pertimbangkan Naik Helikopter

Senin, 19 Juli 2010

Trauma Patwal Presiden, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempertimbangkan semua masukan masyarakat terkait iring-iringan Patwal Presiden yang kerap dinilai mengganggu kelancaran lalu lintas, termasuk usulan agar Presiden sebaiknya menggunakan helikopter sebagai moda transportasi dari kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor ke Istana Kepresidenan di Jakarta, dan sebaliknya.

Patwal Presiden, "Ya, itu kan salah satu opsi. Kita nanti lihat bagaimana yang terbaik," ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan, Senin (19/7/2010) di Kantor Presiden, Jakarta.

Terkait keluhan Patwal, sebagaimana dimuat di Harian Kompas, Julian mengatakan, saat ini telah dibentuk rapat gabungan untuk merumuskan kembali protap pengawalan Presiden. Rapat ini terdiri dari para pihak yang bertanggung jawab terhadap pengamanan Presiden, seperti sekretaris militer, TNI, dan Kepolisian.

"Nanti hasilnya akan menjadi kebijakan bagi pengamanan Presiden ke depan. Mudah-mudahan tidak lama," kata Julian.

Ketika ditanya hasil investigasi terhadap petugas Patwal yang dilaporkan melakukan kekerasan verbal terhadap Hendra NS, Julian mengaku belum mengetahuinya. "Itu internal. Saya belum mengetahui sampai mana. Tapi yang pasti kan sudah ada tindak lanjut terhadap laporan itu," katanya.

Ditambahkan Julian, Presiden pada Senin ini meninggalkan kediaman sejak pukul 05.00. Presiden berharap Patwal hari ini tidak menimbulkan kemacetan di jalan-jalan yang dilintasinya.