Suster Keramas Sempat Dikira Film Mandi Junub

Senin, 15 Februari 2010

Ada yang unik dari ketidaksetujuan sejumlah pihak atas diputarnya film Suster Keramas. Film horor komedi ini awalnya dikira film suster yang usai mandi junub (mandi setelah berhubungan intim).

“Sempat ada yang mengatakan ini film mandi junub,” ungkap produser Maxima Pictures Ody Mulya Hidayat saat berbincang dengan okezone di Jakarta, Sabtu (2/12/2009).

Dia pun langsung tertawa geli dan menjelaskan bahwa film yang dibintangi aktris porno asal Jepang, Rin Sakuragi ini bukanlah film porno, seperti yang dibayangkan seorang suster mandi junub usai berhubungan seks.

“Film ini tak bedanya seperti Suster Ngesot, atau film horor lainnya. Akan tetapi, ada unsur komedi. Jadi komedi horor,” paparnya.

Ody menegaskan bahwa film ini bukanlah film porno sebagaimana yang digemborkan sebagian pihak. Bahkan, saat pemutaran perdana di Samarinda bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata setempat, disimpulkan tidak ada yang pornografi dalam film ini.

Suster Keramas ini menceritakan kisah seorang wisatawan asal Jepang yang mencari saudaranya yang bekerja sebagai seorang perawat. Yang menjadi kontroversi, bintang porno asal Jepang, Rin Sakuragi memamerkan beberapa bagiaan tubuhnya di dalam film. (uky)

Dituntut Rp100 M, Produser 'HPDB' Bantah Terlibat

Sabtu, 06 Februari 2010

Ngotot film HANTU PUNCAK DATANG BULAN sebagai film kategori dewasa yang tidak vulgar, sang produser merasa kecewa filmnya dicekal MUI. Apalagi, tak hanya sampai di situ, trailer HPDB yang beredar di dunia maya dianggap menyalahi aturan dan membuat rumah produksinya dituntut Rp100 M.

Disinggung soal tuntutan tersebut, KK Dheraj, produser HPDB, merasa tak pantas menerimanya. Pasalnya, trailer yang tidak lolos sensor dan beredar di dunia maya itu bukan disebarkan oleh pihak K2K sebagai rumah produksinya.

"Kita merasa bahwa trailer itu bukan kita yang mengeluarkan dan saya sendiri belum melihat trailer yang ada di internet. Dunia internet siapa saja bisa melempar trailer tapi yang jelas itu bukan dari pihak saya. Internet sendiri banyak kebebasan terjadi seperti halnya film porno pun bisa bebas di internet dan juga bebas di-download," ujar KK Dheraj saat ditemui di Platinum XXI, FX Plaza, Senayan, Rabu (03/02) kemarin.

Dheraj sekali lagi menekankan jika bukan pihaknya yang menyebarkan HANTU PUNCAK DATANG BULAN trailer tersebut. Karenanya, dia tak mengerti lebih jauh mengenai tuntutan dengan jumlah yang tak main-main itu.

"Kalau trailer itu kita yang sebarin, kita menolak!" tegasnya. "Bagaimana akan dituntut kalau kita bukan yang masukin ke internet?" (kpl/wwn/npy)